LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Guru Pembimbing :
Budi Prihatin,S.Pd
Nama :
Miga Hetty Mulia Sari
No. Absen: 22
Kelas : XI-4
PEMERINTAH
KABUPATEN BOJONEGORO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BOJONEGORO
Jl. panglima sudirman No.
28 Bojonegoro
2016/2017
I.
JUDUL
Memperkirakan Terjadinya
Endapan
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
Memperkirakan terjadinya
endapan secara teoritis dan melakukuan pengamatan secara langsung terhadap
perkiraan yang dibuat, apabila dua larutan yang mengandung ion-ion yang sukar
larut direaksikan.
III.
TEORI DASAR
Senyawa yang mempunyai Ksp adalah
senyawa elektrolit yang sukar larut. Sedangkan senyawa elektrolit yang mudah
larut seperti NaCl, Na2SO4, KOH, HCl, atau H2SO4
tidak mempunyai Ksp. Selain itu, senyawa yang sukar larut tetapi nonelektrolit
seperti benzena, minyak atau eter juga tidak mempunyai Ksp. Harga hasil kali
kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat memberikan informasi
tentang kelarutan suatu senyawa tersebut dalam air. Semakin besar harga Ksp
suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.
Harga Ksp suatu zat dapat di gunakan
untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang
mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Hasil kali kelarutan
dalam keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir yang dicapai oleh hasil kali ion
ketika kesetimbangan tercapai, sehingga hasil kali ion berbeda dengan hasil
kali kelarutan, sistem itu akan berusaha menyesuaikan dirinya sendiri, sehingga
hasil kali ion mencapai hasil kali kelarutan.
Jadi, jika hasil kali ion sengaja
dibuat lebih besar dari hasil kali kelarutan mengakibatkan mengendapnya garam
padat. Dan sebaliknya, jika hasil kali ion lebih kecil dari hasil kali
kelarutan, kesetimbangan dalam sistem dicapai kembali dengan melarutnya
sebagian garam padat ke dalam larutan.
Perlu diperhatikan, bahwa pengendapan
sempurna suatu elektrolit yang sangat sedikit larut adalah tak mungkin, karena
seberapa besarnya konsentrasi salah satu ion dinaikkan dengan sengaja,
konsentrasi ion lainnya tidak dikurangkan sampai nol, karena hasil kali
kelarutan merupakan nilai yang konstan. Kelarutan dari suatu garam adalah
banyaknya garam yang dapat larut dalam suatu pelarut sampai garam tersebut
tepat akan mengendap. Besarnya kelarutan dari suatu garam nilainya beragam
untuk setiap macam garam dan merupakan salah satu sifat fisis dari garam
tersebut.
IV.
PELAKSANAAN
Hari
: Rabu
Tanggal : 22 Maret 2017
Waktu : Jam pelajaran ke 7
dan 8
Tempat : Laboratorium Kimia SMA N 1
Bojonegoro
V.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
|
Jumlah
|
Bahan
|
Jumlah
|
Tabung reaksi sedang
Rak tabung reaksi
Silinder ukur 10 ml
Pipet tetes
Gelas kimia
|
10 buah
1 buah
2 buah
2 buah
4 buah
|
Larutan Pb(NO3)2 0,01 M
Larutan CaCl2 0,01 M
Larutan BaCl2 0,01 M
Larutan KI 0,01 M
Larutan H2SO4 0,01 M
Akuades
|
2 ml
2 ml
2 ml
2 ml
2 ml
50 ml
|
VI.
CARA
KERJA
a.
Ke dalam gelas kimia yang berisi 10 mL
akuades ditambahkan masing-masing 1 mL larutan Pb(NO3)2 0,01
M dan 1 mL larutan CaCl2 0,01 M. Amati yang terjadi.
Apakah larutan menjadi keruh ?
b.
Ulangi percobaan dengan mengganti larutan
CaCl2 0,01 M dengan larutan KI 0,01 M.
c.
Lakukan eksperimen dengan kombinasi seperti
pada tabel berikut :
No.
|
Larutan yang
direaksikan
|
Menurut
perhitungan (terjadi/tidak terjadi endapan)
|
Hasil eksperimen
(terjadi/tidak terjadi endapan)
|
1
|
Pb(NO3)2 dengan CaCl2
|
Tidak mengandap
|
Tidak mengendap
|
2
|
Pb(NO3)2 dengan
KI
|
Tidak mengendap
|
Mengendap
|
3
|
Pb(NO3)2 dengan H2SO4
|
Mengendap
|
Tidak mengendap
|
4
|
CaCl2 dengan H2SO4
|
Tidak mengendap
|
Tidak mengendap
|
5
|
BaCl2 dengan H2SO4
|
Mengendap
|
Mengendap
|
Perkiraan didasarkan kepada perhitungan
konsentrasi zat yang akan direaksikan dan dibandingkan dengan nilai Ksp yang
terdapat pada tabel berikut :
Senyawa
|
PbCl2
|
PbI2
|
PbSO4
|
CaSO4
|
BaSO4
|
Ksp
|
2,0
x 10-5
|
7,1
x 10-9
|
1,6
x 10-8
|
2,0
x 10-5
|
1,0
x 10-10
|
Dalam percobaan ini akan dibuat perkiraan
seperti pada contoh di atas, kemudian dilakukan eksperimen untuk menunjukan
apakah perkiraan dengan perhitungan sesuai dengan fakta percobaan.
VII. HASIL PERHITUNGAN
1) Pb(NO3)2 dengan
CaCl2
Pb(NO3)2 = 1
mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion Pb2+ =
0,01 mmol
[Pb2+] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
CaCl2 =
1 mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion 2Cl- = 0,02 mmol
[2Cl-] = 0,02 mmol
12 ml
= 1,6 x 10-3
PbCl2 (s) D Pb2+ (q) +
2Cl- (q)
Qsp PbCl2 = [Pb2+][Cl-]2
=
(8,3 x 10-4) (1,6 x 10-3 )2
= (8,3 x 10-4)(2,56 x 10-6)
= 2,1 x 10-9
Ksp PbCl2 = 2,0 x 10-5
Ø Qsp < Ksp ,
maka tidak dihasilkan endapan PbCl2
2) Pb(NO3)2 dengan KI
Pb(NO3)2 = 1
mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion Pb2+ =
0,01 mmol
[Pb2+] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
KI =
1 mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion l- =
0,01 mmol
[l-] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
Pbl2 (s) D Pb2+ (q) +
2l- (q)
Qsp Pbl2 =
[Pb2+][l-]2
=
(8,3 x 10-4) (2 x 8,3-4) 2
= (8,3 x 10-4)(1,6 x 10-6)
= 1,3 x 10-9
Ksp Pbl2 = 7,1
x 10-9
Ø Qsp < Ksp ,
maka tidak dihasilkan endapan Pbl2
3) Pb(NO3)2 dengan H2SO4
Pb(NO3)2 = 1
mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion Pb2+ =
0,01 mmol
[Pb2+] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
H2SO4 =
1 mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion SO4-2 =
0,01 mmol
[SO4-2] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
PbSO4 (s) D Pb2+ (q) +
SO4-2(q)
Qsp PbSO4 =
[Pb2+][SO4-2]
= (8,3 x 10-4) (8,3 x 10-4)
= 6,8 x 10-7
Ksp PbSO4 = 1,6
x 10-8
Ø Qsp > Ksp ,
maka dihasilkan endapan PbSO4
4) CaCl2 dengan H2SO4
CaCl2 =
1 mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion Ca2+ = 0,01
mmol
[Ca2+] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
H2SO4 =
1 mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion SO4-2 =
0,01 mmol
[SO4-2] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
CaSO4 (s) D Ca2+ (q) +
SO4-2(q)
Qsp CaSO4 =
[Ca2+][SO4-2]
= (8,3 x 10-4) (8,3 x 10-4)
= 6,8 x 10-7
Ksp CaSO4 = 2,0
x 10-5
Ø Qsp < Ksp ,
maka tidak dihasilkan endapan CaSO4
5) BaCl2 dengan H2SO4
BaCl2 =
1 mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion Ba2+ = 0,01
mmol
[Ba2+] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
H2SO4 =
1 mL x 0,01 M
= 0,01 mmol
Ion SO4-2 =
0,01 mmol
[SO4-2] = 0,01
mmol
12 ml
= 8,3 x 10-4
BaSO4 (s) D Ca2+ (q) +
SO4-2(q)
Qsp BaSO4 =
[Ca2+][SO4-2]
= (8,3 x 10-4) (8,3 x 10-4)
= 6,8 x 10-7
Ksp BaSO4 = 1,0
x 10-10
Ø Qsp > Ksp ,
maka dihasilkan endapan BaSO4
VIII. PEMBAHASAN
Dalam
praktikum kali ini, bahan yang digunakan adalah akuades 50 ml, setiap gelas
ukur diisi dengan 10 ml akuades dan ditambah dengan :
·
1 ml larutan Pb(NO3)2 dan 1 ml larutan CaCl2
·
1 ml larutan Pb(NO3)2 dan
1 ml larutan KI
·
1 ml larutan Pb(NO3)2 dan
1 ml larutan H2SO4
·
1 ml larutan CaCl2 dan
1 ml larutan H2SO4
·
1 ml larutan BaCl2 dan
1 ml larutan H2SO4
Pada
larutan pertama, praktikum dan perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa
larutan tidak mengalami pengendapan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
kesalahan pada praktikum larutan pertama.
Pada
larutan kedua, praktikum dan perhitungan yang dilakukan tidak menunjukkan hasil
yang sama, pada praktikum larutan mengalami pengendapan sedangkan pada
perhitungan seharusnya larutan tidak mengendap. Hal ini menunjukkan terjadi
kesalahan pada praktikum pembuatan larutan kedua, terdapat beberapa kemungkinan
yang menyebabkan hasil praktikum berbeda, misalnya pemasukan air yang salah
pada gelas ukur, penggunaan pipet yang digunakan secara bergantian, dan
dimungkinkan terjadinya pencampuran larutan yang salah.
Pada
larutan ketiga, praktikum dan perhitungan yang dilakukan tidak menunjukkan
hasil yang sama, pada praktikum larutan tidak mengalami pengendapan sedangkan
pada perhitungan seharusnya larutan mengendap. Hal ini menunjukkan terjadi
kesalahan pada praktikum pembuatan larutan ketiga, terdapat beberapa
kemungkinan yang menyebabkan hasil praktikum berbeda, misalnya pemasukan air
yang salah pada gelas ukur, penggunaan pipet yang digunakan secara bergantian,
dan dimungkinkan terjadinya pencampuran larutan yang salah.
Pada
larutan keempat, praktikum dan perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa larutan
tidak mengalami pengendapan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi kesalahan
pada praktikum larutan keempat.
Pada
larutan kelima, praktikum dan perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa
larutan mengalami pengendapan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
kesalahan pada praktikum larutan kelima.
IX.
KESIMPULAN
Dari
praktikum dan perhitungan yang telah dilakukan, terdapat perbedaan antara hasil
praktikum dan perhitungan. tiga praktikum larutan terbukti benar dan terdapat
kesalahan pada dua praktikum yang dilakukan. Kesalahan pada hasil praktikum
bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu pemasukan air yang salah pada
gelas ukur, penggunaan pipet yang digunakan secara bergantian, dan dimungkinkan
terjadinya pencampuran larutan yang salah.
Pada
saaat kegiatan praktikum siswa diharuskan teliti dalam melakukan tata cara
praktikum dan memerhatikan arahan dari guru maupun buku pegangan yang telah
disediakan. Hal ini sangat penting untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan
yang dapat terjadi.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa, kesalahan yang dihasilkan dalam praktikum adalah hasil
dari ketidak telitian siswa dalam melakukan praktikum dan juga faktor lainnya.
X.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.geschool.net/563625/blog/praktikum-hasil-kali-kelarutan-ksp
google.co.id