LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
MENGAMATI SISTEM KOLOID
Guru Pembimbing :
Budi Prihatin,S.Pd
Nama :
Miga Hetty Mulia Sari
No. Absen: 22
Kelas : XI-4
PEMERINTAH
KABUPATEN BOJONEGORO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BOJONEGORO
Jln. Panglima Sudirman No. 28
Bojonegoro
I.
JUDUL
Mengamati Sistem
Koloid
II.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Mengamati dan membedakan koloid dari
tampilan fisik (kenampakannya) serta beberapa sifatnya secara umum.
III.
TEORI
DASAR
A. Sistem Dispersi
Bila suatu zat
dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari
suatu zat ke zat yang lain yang disebut dengan sistem dispersi. Tepung
kanji jika dimasukkan ke dalam air panas maka akan membentuk sistem dispersi,
dengan air sebagai “medium pendispersi” dan tepung kanji disebut “zat
terdispersi”. Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Koloid
Koloid mempunyai ukuran partikel yang
berkisar 1-100 nm (nano meter ) dan memunyai penampilan
fisik Keruh-Jernih, partikel terdispersi hanya
dapat di amati Microskop Ultra dan Bersifat Heterogen mempunyai kestabilan
sukar terpisah dan tidak dapat di saring. Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam
bahasa Yunani berarti “lem”. Istilah koloit pertama kali diperkenalkan
oleh Thomas Graham (1861) berdasarkan pengamatannya pada
gelatin yang merupakan Kristal tetapi sukar mengalami difusi. Koloid atau
disebut juga dispersi koloid atausistem koloid sebenarnya
merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari pada
larutan.
Berikut tabel beberapa jenis koloid.
Fase Terdispersi
|
Medium pendispersi
|
Jenis Koloid
|
Contoh
|
Padat
Cair
Gas
|
Padat
|
sol
padat
emulsi
padat
busa padat
|
Mutiara,
kaca warna
Keju,
mentega
Batu apung, kerupuk
|
Padat
Cair
Gas
|
Cair
|
Sol,
gel
Emulsi
Busa
|
Pati
dalam air,cat, jeli
Santa,
susu, mayones
Krim,
pasta
|
Padat
Cair
|
Gas
|
Aerosol
padat
Aerosol
cair
|
Debu,
asap
Kabut,
awan
|
2. Suspensi
Suspensi mempunyai ukuran yang berbeda
dengan koloid, suspense memiliki ukuran >100 nm , penampilan fisisnya keruh,
dan artikel terdispersinya dapat di amati denagan mata telanjang , bersifat
heterogen , mengendap dan dapat disaring. Suspensi
merupakan sistem dispersi dimana partikel yang relative berukuran besar
tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi
merupaka campuran yang heterogen, sebagai contoh adalah endapan hasil reaksi
atau pasir yang dicampur ke dalam air. Dalam sistem dispersi tersebut partikel
– partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop dan bahkan dengan mata
telanjang
3. Larutan
Larutan mempunyai ukuran < 100 nm,
penampilan fisisnya jernih, partikel terdispersi tidak dapat di amati melalui
Microsoft ultra , bersifat homogen tidak dapat terpisah dalam artia sangat
stabil dan tidak dapat disaring. Larutan merupakan
sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat
diamati antara partiel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun
menggunaan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra).
Tingkat ukuran partikel larutan adalah molekul atau ion-ion, sehingga larutan
merupakan campuran yang homogen yang susah dipisahkan menggunakan penyaringan
dan alat sentrifuge.
B. Sifat – sifat umum
Koloid
1. Efek
Tyndall
Efek Tyndall adalah terhamburnya cahaya
oleh partikel koloid. Bila seberkas sinar dilewatkan pada supspensi
(dispersi pasir dalam air), koloid (air teh), dan larutan (gula dalam
air), dan dilihat tegak lurus dari arah datangnya cahaya maka lintasan cahaya
akan terlihat jejaknya pada suspensi dan koloid, sedangkan larutan tidak akan
tampak sama sekali. Terlihatnya lintasan cahaya ini disebabkan cahaya yang
dihamburkan oleh partikel-partikelnya dimana pada saat itu melewati suspensi
atau koloid, sedangkan pada larutan tidak. Partikel koloid dan suspensinya
cukup besar untuk dapat menghamburkan sinar, sedangkan partikel-partikel
larutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.
Penerapan Efek Tyndall kehidupan sehari-hari. Contoh Efek
Tyndall adalah :
· Sorot
lampu mobil atau senter di udara berkabut
· Pada
sore hari munculnya warna biru dan jingga
· Sinar
matahari melalui celah-celah dari daun pada waktu pagi hari
2. Gerak
Brown
Gerak Brown adalah gerakan partikel
koloid dengan lintasan lurus dan arah yang acak. Apabila dispersi koloid
diamati dibawah mikroskop dengan menggunakan pembesaran tinggi, akan terlihat
adanya partikel yang bergerak dengan arah yang acak atau tidak beraturan,
gerakan-gerakan tersebut mempunyai lintasan lurus. Gerak Brown terjadi akibat
adanya tumbukan partikel-partikel pendispersi terhadap partikel terdispersi,
sehingga partikel terdispersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan
mengakibatkan partikel terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain dan
akibatnya partikel yang tertumbuk akan terlontar. Kejadian tersebut berulang
secara terus-menerus, dan itu terjadi akibat ukuran partikel terdispersi yang
relatif besar dibanding medium pendispersinya. Adapun gerak Brown ini
mengakibatkan partikel-partikel koloid relatif stabil meskipun ukuran yang
relatif besar, sebab dengan adanya partikel yang bergerak secara terus menerus,
pengaruh dari gaya gravitasi kurang berarti. Penerapan Gerak Brown dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh Gerak Brown adalah
susu.
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan
muatan oleh permukaan-permukaan partikel koloid. Adsorpsi dapat terjadi karena
adanya kemampuan pada partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh
partikel-partikel kecil. Kemampuan menarik tersebut, dapat terjadi karena
disebabkanya adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi, sehingga bila
ada partikel yang menempel akan cenderung dipertahankan pada permukaannya. Bila
partikel-partikel koloid mengadsorbsi ion yang bermuatan positif pada
permukaannya maka koloid kana menjadi bermuatan positif, dan sebaliknya bila
yang diadsorbsi ion negatif akan menjadi bermuatan negatif. Selain dari
ion, partikel-partikel koloid dapat menyerap muatan dari listrik statis,
misalnya debu dapat menyerap muatan negatif atau positif dari adanya elektron
yang berak di udara atau dari arus listrik. Dari adanya peristiwa adsorpsi
partikel koloid yang bermuatan listrik, maka jika koloid tersebut diletakkan
dalam medan listrik partikelnya akan bergerak menuju kutub yang bermuatan
listrik yang berlawanan dengan muatan koloid. Penerapan Adsorpsi dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh Adsorpsi adalah :
· Penjernihan
air dengan menggunakan tawas
· Penjernihan
air tebu dalam pembuatan gula
· Penyembuhan
sakit perut dengan norit akibat dari bakteri patogen
· Pencelupan
serat wol pada proses pewarnaan
4. Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan
partikel koloid. Peristiwa koagulasi pada koloid dapat terjadi diakibatkan oleh
peristiwa mekanis atau peristiwa kimia. Peristiwa mekanis misalnya pemanasan
atau pendinginan. Darah merupakan sol butir-butir darah merah yang terdispersi
dalam plasma darah, bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan agar-agar akan
mengumpal bila didinginkan. Peristiwa kimia yang dapat menyebabkan terjadinya
koagulasi. Hal-hal yang dapat menyebabkan koagulasi adalah :
· Pencampuran
Koloid yang Berbeda Muatan. Bila sistem koloid yang berbeda muatan
dicampurkan akan terjadi koagulasi dan akhirnya mengendap. Misalnya sol
Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan mengalami koagulasi bila dicampur
sol As2S3.Dengan adanya peristiwa tersebut maka bila anda mempunyai tinta
dari merek yang berbeda, yang satu merupakan koloid negatif dan yang lain
merupakan koloid positif, jangan sampai dicampurkan karena dapat
terkoagulasi.
· Adanya
Elektrolit. Bila koloid yang bermuatan positif dicampurkan dengan suatu
larutan elektrolit maka ion-ion negatif dari larutan elektrolit tersebut akan
segera ditarik oleh partikel-partikel koloid tersebut, dan akibatnya ukuran
koloid menjadi sangat besar dan akan mengalami koagulasi. Sebaliknya, koloid
negatif akan menyerap ion-ion positif dari suatu larutan elektrolit.
Penerapan Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
koagulasi adalah :
· Penjernihan
air
· Proses
penggumpalan debu atau asap pabrik
· Pengolahan
karet dengan lateks
· Pembentukan
delta di muara
· Proses
penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh ion Fe3 +
atau Al3+
5.
Elektroforesis
Elektroforesis adalah Peristiwa
bergeraknya partikel koloid dalam medan listrik. Manfaat Elektroforesis ini ada
pada proses pemisahan potongan-potongan gen pada proses bioteknologi,
penyaringan debu pabrik pada cerobong asap yang disebut dengan pesawat
cottrel. Koloid logam atau basa umumnya mengadsorbsi ion-ion logam pada saat
proses pembentuk sehingga akan menjadi bermuatan positif. As2S3 dan
kelompok koloid sulfida lainnya, dimana pada umumnya mengadsorbsi ion negatif,
sehingga akan menjadi koloid negatif.
Penerapan Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Elektroforesis adalah:
Penerapan Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Elektroforesis adalah:
· Identifikasi
DNA
· Mendeteksi
kelainan genetic
· Proses
penyaringan debu pabrik
6. Koloid
Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang
ditambahkan ke dalam sistem koloid agar menjadi stabil. Misalnya penambahan
gelatin pada pembuatan es krim dimaksudkan agar es krim tidak dapat memisah
sehingga tetap terus kenyal, serta penambahan gum arab dalam pembuatan semir
dan lain-lainnya. Penerapan Koloid Pelindung dalam kehidupan sehari-hari adalah
:
· Penambahan
minyak silikon pada cat
· Penambahan
kasein pada susu
· Penambahan
gelatin pada es krim
· Penambahan
lestin pada margarin
7.
Dialisis
Dialisis adalah menghilangkan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke dalam membran semipermeabel dengan cara memasukkan koloid ke dalam membran semipermeabel. Membran ini mempunyai pori-pori yang mampu ditembus oleh ion, tetapi tidak mampu ditembus partikel koloid. Bila kantong semipermeabel tersebut dimasukkan ke dalam aliran air, maka ion-ion yang keluar dari membran semipermeabel akan terbawa aliran air, sedangkan koloidnya masih tetap di dalam kantung semipermeabel. Penerapan Dialisis dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Dialisis adalah :
· Proses
cuci darah
· Memisahkan
ion-ion sianida dan tepung tapioka
IV.
PELAKSANAAN
Hari
: Rabu
Tanggal : 03 Mei 2017
Waktu : Jam pelajaran ke 7
dan 8
Tempat : Laboratorium Kimia SMA N 1
Bojonegoro
V.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
|
Jumlah
|
Bahan
|
Gelas
kimia 100 cm3
Lampu
senter
Corong
Erlenmeyer
Kertas
saring
Spatula
|
4 buah
1 buah
4 buah
4 buah
4 buah
1 buah
|
Gula pasir
Susu kental manis
Santan bubuk
Pasir
|
VI.
CARA
KERJA
a. Siapkan
4 gelas kimia dan isilah dengan air kira kira setengahnya
b. Larutkan
satu spatula gula pasir ke dalam gelas kimia 1, satu spatula susu kental manis
ke dalam gelas kimia 2, satu spatula santan bubuk ke dalam gelas kimia 3, dan
satu spatula pasir ke dalam gelas kimia 4.
c. Sorotlah
setiap larutan dengan senter. Amati jalannya sinar pada setiap larutan. Catat
hasil pengamatan Anda.
d. Saringlah
keempat larutan dengan kertas saring dan tamping hasil saringannya di dalam
erlenmeyer. Amati apakah ada residu yang tertinggal pada kertas saring dan
filtrat hasil saringan dalam erlenmeyer.
VII. HASIL PENGAMATAN
Sistem Dispersi
|
Sebelum disaring
(kekeruhan, kestabilan, jalannya
sinar)
|
Sesudah disaring
(kekeruhan dan jalannya sinar)
|
Penyaringan (ada tidaknya residu,
kondisi filtrat)
|
Kestabilan
(mudah mengendap atau tidak)
|
Larutan
(air
+ gula)
|
Tidak
keruh, stabil, tembus sinar dan menyebar
|
Tidak
keruh, tembus sinar dan menyebar
|
Tidak
ada residu
|
Tidak
mengendap
|
Koloid
(air
+ susu)
|
Keruh,
stabil, dan tidak tembus sinar
|
Keruh
dan tidak tembus sinar
|
Ada
residu
|
Tidak
mudah mengendap
|
suspensi
(air
+ pasir)
|
Keruh,
tidak stabil, tembus sinar dan menyebar, terlihat adanya gerakan partikelnya
|
Tidak
keruh, tembus sinar dan menyebar, terlihat adanya gerakan partikelnya
|
Ada
residu
|
Mudah
mengendap
|
Koloid (air + santan bubuk)
|
Keruh, stabil, dan tidak tembus sinar
|
Keruh dan tidak tembus sinar
|
Ada residu
|
Tidak mudah mengendap
|
VIII.
PEMBAHASAN
Ø Larutan (air + gula)
Mula – mula air diisi ke gelas kimia
kira kira setengah gelas dan masukkan 3 spatula gula. Pada saat
belum disaring, larutan gula tidak keruh dan dalam keadaan stabil. Lalu,
sesudah disaring larutan gula tidak keruh dan juga tembus cahaya, sinarnya
menyebar. Padaa saat penyaringan kondisi filtrat bening dan tidak ada
residu. Kestabilan larutan gula yaitu tidak mengendap melainkan larut.
Ø Koloid (air + susu)
Mula – mula air diisi ke gelas kimia
kira kira setengah gelas dan masukkan 3 spatula susu kental manis. Pada
saat belum disaring koloid air ditambah dengan susu dan menjadi keruh serta
dalam keadaan stabil. Lalu, sesudah disaring koloid air dengan susu keruh tidak
tembus cahaya atau sinar. Padaa saat penyaringan kondisi filtrat keruh dan
terdapat residu. Kestabilan koloid air ditambah dengan susu yaitu tidak mudah
mengendap (butuh waktu yang lama agar mengendap).
Ø Suspensi (air + pasir)
Mula – mula air diisi ke gelas kimia
kira kira setengah gelas dan masukkan 3 spatula pasir. Pada saat belum disaring
suspensi air ditambah dengan pasir dan menjadi keruh serta dalam keadaan tidak
stabil. Lalu, sesudah disaring suspensi air yang ditambah dengan pasir menjadi
tidak keruh, tembus cahaya dan sinarnya menyebar serta terlihat adanya gerakan
partikelnya. Padaa saat penyaringan kondisi filtrat ada residu. Kestabilan
suspensi air ditambah dengan pasir yaitu mudah mengendap.
Ø Koloid (air + santan bubuk)
Mula – mula air diisi ke gelas kimia
kira kira setengah gelas dan masukkan 3 spatula santan bubuk. Pada saat
belum disaring koloid air ditambah dengan santan dan menjadi keruh serta dalam
keadaan stabil. Lalu, sesudah disaring koloid air dengan santan keruh tidak
tembus cahaya atau sinar. Padaa saat penyaringan kondisi filtrat keruh dan
terdapat residu. Kestabilan koloid air ditambah dengan santan yaitu tidak mudah
mengendap (butuh waktu yang lama agar mengendap).
IX.
KESIMPULAN
v Air + gula adalah Larutan yang stabil,
filtrat bening, tidak beresidu, dan tembus sinar yang menyebar serta tidak
mengendap.
v Air + susu adalah koloid yang stabil,
filtrat keruh, beresidu, dan tidak tembus sinar serta tidak mudah mengendap.
v Air + pasir adalah suspensi yang tidak
stabil, filtrat tidak keruh, tembus sinar, beresidu, sinar menyebar dan
terlihat gerakan partikelnya serta mudah mengendap.
v Air + santan bubuk adalah koloid yang
stabil, filtrat keruh, beresidu, dan tidak tembus sinar serta tidak mudah
mengendap.
X.
DAFTAR
PUSTAKA
http://mengetahuimemahamimencintai.blogspot.co.id/2012/04/sistem-dispersi.html