Ketika Hari Esok Terulang
Judul
|
“Edge Of Tomorrow”
|
Sutradara
|
|
Produser
|
Tom Lassally
Jeffrey Silver
Gregory Jacobs
Jason Hoffs
|
Penulis
|
Dante Harper
|
Berdasarkan
|
|
Pemeran
|
Tom Cruise sebagai Mayor William Cage
Emily Blunt sebagai Sersan Rita Vrataski
Bill Paxton sebagai Master Sersan Farell
Brendan Gleeson sebagai Jenderal Brigham
Kick Gurry sebagai Griff
Dragomir Mrsic sebagai Kuntz
Charlotte Riley sebagai Nance
Jonas Armstrong sebagai Skinner
Franz Drameh sebagai Ford
Masayoshi Haneda sebagai Takeda
Tony Way sebagai Kimmel
|
Genre
|
Action & Fantasy
Sci-Fi & Adventure
|
Musik
|
|
Sinematografi
|
|
Penyunting
|
James Herbert
Laura Jennings
|
Perusahaan
produksi |
3 Arts Entertainment
|
Distributor
|
|
Tanggal rilis
|
06 Juni 2014(United
States)
|
Durasi
|
113 menit
|
Negara
|
Amerika Serikat
|
Bahasa
|
Inggris
|
Come find me when you wake up!
Siapa yang tak tahu Warner Bros? Perusahaan yang termasuk dalam 7 perusahaan terbesar Holly wood ini kembali merilis film bertema invasi alien berjudul Edge of Tomorrow. Edge of Tomorrow adalah film science fiction disutradarai Doug Liman yang diadaptasi dari novel asal Jepang berjudul “All You Need is Kill” yang ditulis oleh Hiroshi Sakurazaka. Mengambil latar di masa depan, Edge of Tomorrow berisi tentang ras alien bernama “Mimic” yang ingin menguasai bumi dari dominasi umat manusia. Film ini turut mengusung Tom Cruise sebagai pemeran utama yang pernah menyandang status most powerful actor dari majalah terkemuka Forbes dan berhasil mendapatkan pendapatan bersih sekitar $ 369 juta di seluruh dunia dan berhasil mengambil urutan 4 box office chart pada pekan ke-2 penayangannya.
Film ini menceritakan
tentang bumi yang telah diserang oleh sebuah ras alien bernama Mimic. Bumi
dapat bertahan karena seluruh negara bersatu, kekalahan demi kekalahan harus
ditanggung para tentara. Mimic seakan tahu semua taktik perang dan persenjataan
mereka. Dimulai dengan Perwira lembek Willian Cage yang ditugaskan menjadi
humas. Sebelumnya ia hanyalah pengusaha yang pandai mengambil hati dengan mulut
manisnya. Ia dianggap membahayakan posisi Jendral Brigham karena dapat
menggiring opini publik bahwa kekalahan yang terus terjadi karena kesalahan
atasannya. Maka ia ditugaskan ke garis depan sebagai hukuman. Ia ditugaskan
melawan Mimic di garis pantai Perancis. Cage menolak keras sehingga
terpaksa dilumpuhkan. Ia sadarkan diri di sebuah pangkalan perang udara Heathrow
yang dipimpin Sersan Farrel dalam keadaan diborgol. Pandangannya tertuju pada
iklan seorang pahlawan wanita bernama Rita. Kemudian, Ia dilaporkan
sebagai perwira gadungan dan desertir yang harus ikut berperang esok
harinya.
Cage tak tahu apa-apa tentang
perang, apalagi tentang senjata. Pengalaman pertamanya berperang sangat
menakutkan. Hanya keberuntungan yang membuatnya bertahan sedikit lebih lama
dari temannya, apalagi membunuh sebuah Mimic Alfa. Mimic Alfa adalah ketua dari
para Mimic yang berperang. Setiap Alfa yang terbunuh akan membuat Omega mereset
waktu kembali ke 24 jam sebelum kematian Alfa. Cara itu digunakan alien untuk
mempelajari taktik terbaru melawan manusia. demikian juga dengan manusia yang
membunuh Alfa, waktu hidupnya direset 24 jam sebelum kematiannya. Cage selalu
kembali menjadi perwira gadungan yang tertangkap sesuai surat laporan di
sakunya.
Cage kembali ke kejadian
awal, Hal yang sama terulang kembali. Iklan seorang pahlawan wanita, Sersan
Farell, pasukan J, peperangan dan lain-lainnya semua sama. Cage bingung dengan
apa yang terjadi. Dia berusaha menceritakan kepada teman-temannya namun tidak
ada yang percaya bahkan mulutnya ditutup menggunakan lakban agar tidak banyak
bicara. Ketika Cage dalam perang mati, maka pengulangan kembali dimulai saat
dia terbangun di halaman markas militer. Pada pengulangan berikutnya dia
bertemu dengan wanita bernama Rita yang pernah dilihatnya di iklan. Rita
memberitahu untuk menemuinya ketika terbangun lagi.
Tak mudah
menemukan Rita dalam sehari sebelum berperang. Namun, Cage tetap berhasil
menemukannya. Ia menceritakan bahwa dirinya adalah tentara yang ingin ditemui
Rita dan memberi tahu bahwa peperangan yang dilakukan esok adalah program bunuh
diri yang sia sia. Hal yang sama pernah dialami oleh Rita yang terkena darah
Alpha dan mengalami pengulangan terus-menerus. Namun ketika darah habis karena
luka yang mengalir atau mendapat transfusi darah dari orang lain maka efek
setengah Aliennya menjadi hilang dan tidak mengalami pengulangan lagi. Dalam keadaan
itu, Rita melatih Cage menjadi seorang tentara sejati dan mengharuskannya mati
berkali-kali hingga akhirnya Cage menjadi seorang tentara yang gigih.
Pada pengulangan
berikutnya, dengan dibantu oleh alat milik Dr. Carter mereka berhasil menemukan
posisi Omega yaitu di bagian bawah Museum Louvre di Paris yang terbenam dengan
air. Namun sayangnya saat pengambilan alat tersebut mereka tertembak, kejadian
ini mengakibatkan Cage dirawat di rumah sakit dan kehabisan darah. Kemampuannya
menghilang. Sehingga, ia tak bisa mereset waktu lagi. Cage dan Rita tidak putus
asa, mereka meminta bantuan dari pasukan J untuk menuju Paris. Pertarungan
terjadi antara kedua belah pihak dan satu persatu pasukan J gugur. Yang bersisa
hanyalah Cage dan Rita. Rita memutuskan untuk menjadi pengalih perhatian Mimic
dan Cage bertugas menyelam menemukan Omega. Rita akhirnya gugur. Mimic memburu
dan mengejar Cage dalam air. Cage juga ikut terbunuh namun berhasil meledakkan
Omega. Akibatnya semua Mimic yang ada berhasil mati. Tetapi darah Omega dalam
air berhamburan menempel ke tubuh Cage. Cage terkontaminasi darah Alien lagi,
yang membuat kemampuannya kembali. Ia terbangun lagi, tapi kali ini berada di
Helikopter sebagai seorang perwira. saat ia
kembali ke pangkalan Heathrow, ia telah menjadi sosok yang berbeda.
Secara keseluruhan film Edge of Tomorrow adalah film yang memuaskan. Konsep sederhana hidup, mati, dan
ulangi itu secara mengejutkan berhasil menyatukan tema perang dan time
travel menjadi sebuah pengalaman menonton yang mengasyikkan. Kuncinya
terletak pada Doug Liman yang tahu bagaimana menyeimbangkan berbagai
elemen pembentuk seperti cerita, visual (3D yang baik), action
sequences, soul pada karakter, hingga sisi humor yang bisa berpadu
padan dengan baik.
Pengusungan
Tom Cruise menjadi tokoh utama membuat penonton lebih tertarik dengan film ini,
pengalamannya dalam dunia perfilman membuat aktingnya tak dapat diragukan lagi.
Selain itu, penggunaan effect dan penggambaran teknologi di masa depan
dilakukan dengan baik oleh para kru pembuat film. penyajian tema invasi alien
memang tak pernah usai digarap. Perang melawan alien dengan alat-alat berat
yang belum pernah dibuat, alat-alat yang lebih besar dari ukuran manusia dibuat
karena anggapan global bahwa ras alien lebih besar dan lebih hebat dari ras
manusia. Hal ini membuat penonton serasa dibawa ke masa depan .
Sebagai
film bergenre Action film ini tidak hanya menyajikan ketegangan
dan keseriusan pada penonton, film ini diselingi komedi komedi kecil yang mempu
membuat penonton tersenyum dengan melihat ekspresi wajah frustasi Cage yang
terus terbunuh dan membayangkan frustasinya Alfa yang juga terus terbunuh
sebelum melakukan apa-apa.
Kekurangan dalam film ini
adalah tidak jelasnya sosok alien melakukan penembakan dan pengeboman dari
mana, apakah mereka membawa senjata atau dari tentakelnya mengeluarkan
tembakan. Juga dalam pengulangan perang apakah Cage selalu membunuh Alpha yang
sama atau tidak karena bisa saja apa yang dilakukannya berubah. Selain itu
penggambaran alur dinilai terlalu singkat karena hanya berkutat pada
waktu dua hari, sehingga adegan terus berulang ulang, untuk penonton yang tidak
bisa menangkap maksud dari time travel mungkin akan merasa bosan melihat
adegan tersebut.
Di balik kekurangan maupun kelebihan
film ini, terdapat pesan tersirat yang dapat diambil oleh penonton yaitu
‘janganlah menyerah hingga tujuan keberadaanmu tercapai’ pesan tersebut secara
kuat disampaikan oleh aksi Cage dalam film ini. Bagi penggemar film aksi dan
juga fantasi film ini sayang jika dilewatkan.
Struktur Teks Review Film “Edge
Of Tomorrow”
Pendahuluan
|
Ketika Hari Esok Terulang
Come find me when you wake up!
Siapa yang tak tahu Warner
Bros? Perusahaan yang termasuk dalam 7 perusahaan terbesar Holly wood
ini kembali merilis film bertema invasi alien berjudul Edge of Tomorrow.
Edge of Tomorrow adalah film science fiction disutradarai Doug
Liman yang diadaptasi dari novel asal Jepang berjudul “All You Need is
Kill” yang ditulis oleh Hiroshi Sakurazaka. Mengambil latar di masa
depan, Edge of Tomorrow berisi tentang ras alien bernama “Mimic” yang
ingin menguasai bumi dari dominasi umat manusia. Film ini turut mengusung Tom
Cruise sebagai pemeran utama yang pernah menyandang status most powerful
actor dari majalah terkemuka Forbes dan berhasil mendapatkan pendapatan bersih sekitar $ 369 juta
di seluruh dunia dan berhasil mengambil urutan 4 box office chart
pada pekan ke-2 penayangannya.
|
Evaluasi
|
Film ini menceritakan
tentang bumi yang telah diserang oleh sebuah ras alien bernama Mimic.
Bumi dapat bertahan karena seluruh negara bersatu, kekalahan demi kekalahan
harus ditanggung para tentara. Mimic seakan tahu semua taktik perang dan
persenjataan mereka. Dimulai dengan Perwira lembek Willian Cage yang
ditugaskan menjadi humas. Sebelumnya ia hanyalah pengusaha yang pandai
mengambil hati dengan mulut manisnya. Ia dianggap membahayakan posisi Jendral
Brigham karena dapat menggiring opini publik bahwa kekalahan yang terus
terjadi karena kesalahan atasannya. Maka ia ditugaskan ke garis depan sebagai
hukuman. Ia ditugaskan melawan Mimic di garis pantai Perancis.
Cage menolak keras sehingga terpaksa dilumpuhkan. Ia sadarkan diri di
sebuah pangkalan perang udara Heathrow yang dipimpin Sersan Farrel dalam
keadaan diborgol. Pandangannya tertuju pada iklan seorang pahlawan wanita
bernama Rita. Kemudian, Ia dilaporkan sebagai perwira gadungan dan
desertir yang harus ikut berperang esok harinya.
Cage tak tahu apa-apa
tentang perang, apalagi tentang senjata. Pengalaman pertamanya berperang
sangat menakutkan. Hanya keberuntungan yang membuatnya bertahan sedikit lebih
lama dari temannya, apalagi membunuh sebuah Mimic Alfa. Mimic Alfa adalah
ketua dari para Mimic yang berperang. Setiap Alfa yang terbunuh akan membuat
Omega mereset waktu kembali ke 24 jam sebelum kematian Alfa. Cara itu
digunakan alien untuk mempelajari taktik terbaru melawan manusia. demikian
juga dengan manusia yang membunuh Alfa, waktu hidupnya direset 24 jam sebelum
kematiannya. Cage selalu kembali menjadi perwira gadungan yang tertangkap
sesuai surat laporan di sakunya.
Cage kembali ke kejadian
awal, Hal yang sama terulang kembali. Iklan seorang pahlawan wanita, Sersan
Farell, pasukan J, peperangan dan lain-lainnya semua sama. Cage bingung
dengan apa yang terjadi. Dia berusaha menceritakan kepada teman-temannya
namun tidak ada yang percaya bahkan mulutnya ditutup menggunakan lakban agar
tidak banyak bicara. Ketika Cage dalam perang mati, maka pengulangan kembali
dimulai saat dia terbangun di halaman markas militer. Pada pengulangan
berikutnya dia bertemu dengan wanita bernama Rita yang pernah
dilihatnya di iklan. Rita memberitahu untuk menemuinya ketika terbangun lagi.
Tak
mudah menemukan Rita dalam sehari sebelum berperang. Namun, Cage tetap
berhasil menemukannya. Ia menceritakan bahwa dirinya adalah tentara yang
ingin ditemui Rita dan memberi tahu bahwa peperangan yang dilakukan esok
adalah program bunuh diri yang sia sia. Hal yang sama pernah dialami oleh
Rita yang terkena darah Alpha dan mengalami pengulangan terus-menerus. Namun
ketika darah habis karena luka yang mengalir atau mendapat transfusi darah
dari orang lain maka efek setengah Aliennya menjadi hilang dan tidak
mengalami pengulangan lagi. Dalam keadaan itu, Rita melatih Cage menjadi
seorang tentara sejati dan mengharuskannya mati berkali-kali hingga akhirnya
Cage menjadi seorang tentara yang gigih.
Pada pengulangan
berikutnya, dengan dibantu oleh alat milik Dr. Carter mereka berhasil menemukan
posisi Omega yaitu di bagian bawah Museum Louvre di Paris yang terbenam
dengan air. Namun sayangnya saat pengambilan alat tersebut mereka tertembak,
kejadian ini mengakibatkan Cage dirawat di rumah sakit dan kehabisan darah.
Kemampuannya menghilang. Sehingga, ia tak bisa mereset waktu lagi. Cage dan
Rita tidak putus asa, mereka meminta bantuan dari pasukan J untuk menuju
Paris. Pertarungan terjadi antara kedua belah pihak dan satu persatu pasukan
J gugur. Yang bersisa hanyalah Cage dan Rita. Rita memutuskan untuk menjadi
pengalih perhatian Mimic dan Cage bertugas menyelam menemukan Omega. Rita
akhirnya gugur. Mimic memburu dan mengejar Cage dalam air. Cage juga ikut
terbunuh namun berhasil meledakkan Omega. Akibatnya semua Mimic yang ada
berhasil mati. Tetapi darah Omega dalam air berhamburan menempel ke tubuh
Cage. Cage terkontaminasi darah Alien lagi, yang membuat kemampuannya
kembali. Ia terbangun lagi, tapi kali ini berada di Helikopter sebagai
seorang perwira. saat ia kembali ke pangkalan
Heathrow, ia telah menjadi sosok yang berbeda.
|
Interpretasi
|
Secara keseluruhan film Edge of Tomorrow adalah film yang memuaskan. Konsep sederhana hidup, mati, dan
ulangi itu secara mengejutkan berhasil menyatukan tema perang dan time
travel menjadi sebuah pengalaman menonton yang mengasyikkan. Kuncinya
terletak pada Doug Liman yang tahu bagaimana menyeimbangkan
berbagai elemen pembentuk seperti cerita, visual (3D yang baik), action
sequences, soul pada karakter, hingga sisi humor yang bisa berpadu
padan dengan baik.
Pengusungan
Tom Cruise menjadi tokoh utama membuat penonton lebih tertarik dengan film
ini, pengalamannya dalam dunia perfilman membuat aktingnya tak dapat
diragukan lagi. Selain itu, penggunaan effect dan penggambaran
teknologi di masa depan dilakukan dengan baik oleh para kru pembuat film.
penyajian tema invasi alien memang tak pernah usai digarap. Perang melawan
alien dengan alat-alat berat yang belum pernah dibuat, alat-alat yang lebih
besar dari ukuran manusia dibuat karena anggapan global bahwa ras alien lebih
besar dan lebih hebat dari ras manusia. Hal ini membuat penonton serasa
dibawa ke masa depan .
Sebagai
film bergenre Action film ini tidak hanya menyajikan ketegangan
dan keseriusan pada penonton, film ini diselingi komedi komedi kecil yang
mempu membuat penonton tersenyum dengan melihat ekspresi wajah frustasi Cage
yang terus terbunuh dan membayangkan frustasinya Alfa yang juga terus
terbunuh sebelum melakukan apa-apa.
Kekurangan dalam film ini
adalah tidak jelasnya sosok alien melakukan penembakan dan pengeboman dari
mana, apakah mereka membawa senjata atau dari tentakelnya mengeluarkan
tembakan. Juga dalam pengulangan perang apakah Cage selalu membunuh Alpha
yang sama atau tidak karena bisa saja apa yang dilakukannya berubah. Selain
itu penggambaran alur dinilai terlalu singkat karena hanya berkutat
pada waktu dua hari, sehingga adegan terus berulang ulang, untuk penonton yang
tidak bisa menangkap maksud dari time travel mungkin akan merasa bosan
melihat adegan tersebut.
|
Ringkasan
|
Di balik kekurangan maupun kelebihan
film ini, terdapat pesan tersirat yang dapat diambil oleh penonton yaitu
‘janganlah menyerah hingga tujuan keberadaanmu tercapai’ pesan tersebut
secara kuat disampaikan oleh aksi Cage dalam film ini. Bagi penggemar film
aksi dan juga fantasi film ini sayang jika dilewatkan.
|