Monday 6 February 2017

Resensi Film



Ketika Hari Esok Terulang





Judul
Edge Of Tomorrow
Sutradara
Produser
Tom Lassally
Jeffrey Silver
Gregory Jacobs
Jason Hoffs
Penulis
Dante Harper
Berdasarkan
Pemeran
Tom Cruise sebagai Mayor William Cage
Emily Blunt sebagai Sersan Rita Vrataski
Bill Paxton sebagai Master Sersan Farell
Brendan Gleeson sebagai Jenderal Brigham
Kick Gurry sebagai Griff
Dragomir Mrsic sebagai Kuntz
Charlotte Riley sebagai Nance
Jonas Armstrong sebagai Skinner
Franz Drameh sebagai Ford
Masayoshi Haneda sebagai Takeda
Tony Way sebagai Kimmel
Noah Taylor sebagai Dr. Carter


Genre
Action & Fantasy
Sci-Fi & Adventure
Musik
Sinematografi
Penyunting
James Herbert
Laura Jennings
Perusahaan
produksi
3 Arts Entertainment
Distributor
Tanggal rilis
28 Mei 2014(London IMAX)
06 Juni 2014(United States)
Durasi
113 menit
Negara
Amerika Serikat
Bahasa
Inggris


















Come find me when you wake up!
Siapa yang tak tahu Warner Bros? Perusahaan yang termasuk dalam 7 perusahaan terbesar Holly wood ini kembali merilis film bertema invasi alien berjudul Edge of Tomorrow. Edge of Tomorrow adalah film science fiction disutradarai Doug Liman yang diadaptasi dari novel asal Jepang berjudul “All You Need is Kill” yang ditulis oleh Hiroshi Sakurazaka. Mengambil latar di masa depan, Edge of Tomorrow berisi tentang ras alien bernama “Mimic” yang ingin menguasai bumi dari dominasi umat manusia. Film ini turut mengusung Tom Cruise sebagai pemeran utama yang pernah menyandang status most powerful actor dari majalah terkemuka Forbes dan berhasil mendapatkan pendapatan bersih sekitar $ 369 juta di seluruh dunia dan berhasil mengambil urutan 4 box office chart pada pekan ke-2 penayangannya.

Film ini menceritakan tentang bumi yang telah diserang oleh sebuah ras alien bernama Mimic. Bumi dapat bertahan karena seluruh negara bersatu, kekalahan demi kekalahan harus ditanggung para tentara. Mimic seakan tahu semua taktik perang dan persenjataan mereka. Dimulai dengan Perwira lembek Willian Cage yang ditugaskan menjadi humas. Sebelumnya ia hanyalah pengusaha yang pandai mengambil hati dengan mulut manisnya. Ia dianggap membahayakan posisi Jendral Brigham karena dapat menggiring opini publik bahwa kekalahan yang terus terjadi karena kesalahan atasannya. Maka ia ditugaskan ke garis depan sebagai hukuman. Ia ditugaskan melawan Mimic  di garis pantai Perancis. Cage  menolak keras sehingga terpaksa dilumpuhkan. Ia sadarkan diri di sebuah pangkalan perang udara Heathrow yang dipimpin Sersan Farrel dalam keadaan diborgol. Pandangannya tertuju pada iklan seorang pahlawan wanita bernama Rita. Kemudian,  Ia dilaporkan sebagai perwira gadungan dan desertir yang harus ikut berperang esok harinya. 
Cage tak tahu apa-apa tentang perang, apalagi tentang senjata. Pengalaman pertamanya berperang sangat menakutkan. Hanya keberuntungan yang membuatnya bertahan sedikit lebih lama dari temannya, apalagi membunuh sebuah Mimic Alfa. Mimic Alfa adalah ketua dari para Mimic yang berperang. Setiap Alfa yang terbunuh akan membuat Omega mereset waktu kembali ke 24 jam sebelum kematian Alfa. Cara itu digunakan alien untuk mempelajari taktik terbaru melawan manusia. demikian juga dengan manusia yang membunuh Alfa, waktu hidupnya direset 24 jam sebelum kematiannya. Cage selalu kembali menjadi perwira gadungan yang tertangkap sesuai surat laporan di sakunya. 
Cage kembali ke kejadian awal, Hal yang sama terulang kembali. Iklan seorang pahlawan wanita, Sersan Farell, pasukan J, peperangan dan lain-lainnya semua sama. Cage bingung dengan apa yang terjadi. Dia berusaha menceritakan kepada teman-temannya namun tidak ada yang percaya bahkan mulutnya ditutup menggunakan lakban agar tidak banyak bicara. Ketika Cage dalam perang mati, maka pengulangan kembali dimulai saat dia terbangun di halaman markas militer. Pada pengulangan berikutnya dia bertemu dengan wanita bernama Rita  yang pernah dilihatnya di iklan. Rita memberitahu untuk menemuinya ketika terbangun lagi.
Tak mudah menemukan Rita dalam sehari sebelum berperang. Namun, Cage tetap berhasil menemukannya. Ia menceritakan bahwa dirinya adalah tentara yang ingin ditemui Rita dan memberi tahu bahwa peperangan yang dilakukan esok adalah program bunuh diri yang sia sia. Hal yang sama pernah dialami oleh Rita yang terkena darah Alpha dan mengalami pengulangan terus-menerus. Namun ketika darah habis karena luka yang mengalir atau mendapat transfusi darah dari orang lain maka efek setengah Aliennya menjadi hilang dan tidak mengalami pengulangan lagi. Dalam keadaan itu, Rita melatih Cage menjadi seorang tentara sejati dan mengharuskannya mati berkali-kali hingga akhirnya Cage menjadi seorang tentara yang gigih.
Pada pengulangan berikutnya, dengan dibantu oleh alat milik Dr. Carter mereka berhasil menemukan posisi Omega yaitu di bagian bawah Museum Louvre di Paris yang terbenam dengan air. Namun sayangnya saat pengambilan alat tersebut mereka tertembak, kejadian ini mengakibatkan Cage dirawat di rumah sakit dan kehabisan darah. Kemampuannya menghilang. Sehingga, ia tak bisa mereset waktu lagi. Cage dan Rita tidak putus asa, mereka meminta bantuan dari pasukan J untuk menuju Paris. Pertarungan terjadi antara kedua belah pihak dan satu persatu pasukan J gugur. Yang bersisa hanyalah Cage dan Rita. Rita memutuskan untuk menjadi pengalih perhatian Mimic dan Cage bertugas menyelam menemukan Omega. Rita akhirnya gugur. Mimic memburu dan mengejar Cage dalam air. Cage juga ikut terbunuh namun berhasil meledakkan Omega. Akibatnya semua Mimic yang ada berhasil mati. Tetapi darah Omega dalam air berhamburan menempel ke tubuh Cage. Cage terkontaminasi darah Alien lagi, yang membuat kemampuannya kembali. Ia terbangun lagi, tapi kali ini berada di Helikopter sebagai seorang perwira. saat ia kembali ke pangkalan Heathrow, ia telah menjadi sosok yang berbeda. 
Secara keseluruhan film Edge of Tomorrow adalah film yang memuaskan. Konsep sederhana hidup, mati, dan ulangi itu secara mengejutkan berhasil menyatukan tema perang dan time travel menjadi sebuah pengalaman menonton yang mengasyikkan. Kuncinya terletak pada Doug Liman yang tahu bagaimana menyeimbangkan berbagai elemen pembentuk seperti cerita, visual (3D yang baik), action sequences, soul pada karakter, hingga sisi humor yang bisa berpadu padan dengan baik.
Pengusungan Tom Cruise menjadi tokoh utama membuat penonton lebih tertarik dengan film ini, pengalamannya dalam dunia perfilman membuat aktingnya tak dapat diragukan lagi. Selain itu, penggunaan effect dan penggambaran teknologi di masa depan dilakukan dengan baik oleh para kru pembuat film. penyajian tema invasi alien memang tak pernah usai digarap. Perang melawan alien dengan alat-alat berat yang belum pernah dibuat, alat-alat yang lebih besar dari ukuran manusia dibuat karena anggapan global bahwa ras alien lebih besar dan lebih hebat dari ras manusia. Hal ini membuat penonton serasa dibawa ke masa depan .
Sebagai film bergenre Action film ini tidak hanya menyajikan ketegangan dan keseriusan pada penonton, film ini diselingi komedi komedi kecil yang mempu membuat penonton tersenyum dengan melihat ekspresi wajah frustasi Cage yang terus terbunuh dan membayangkan frustasinya Alfa yang juga terus terbunuh sebelum melakukan apa-apa.
Kekurangan dalam film ini adalah tidak jelasnya sosok alien melakukan penembakan dan pengeboman dari mana, apakah mereka membawa senjata atau dari tentakelnya mengeluarkan tembakan. Juga dalam pengulangan perang apakah Cage selalu membunuh Alpha yang sama atau tidak karena bisa saja apa yang dilakukannya berubah. Selain itu penggambaran alur  dinilai terlalu singkat karena hanya berkutat pada waktu dua hari, sehingga adegan terus berulang ulang, untuk penonton yang tidak bisa menangkap maksud dari time travel mungkin akan merasa bosan melihat adegan tersebut. 
Di balik kekurangan maupun kelebihan film ini, terdapat pesan tersirat yang dapat diambil oleh penonton yaitu ‘janganlah menyerah hingga tujuan keberadaanmu tercapai’ pesan tersebut secara kuat disampaikan oleh aksi Cage dalam film ini. Bagi penggemar film aksi dan juga fantasi film ini sayang jika dilewatkan.



Struktur Teks Review Film “Edge Of Tomorrow

Pendahuluan
Ketika Hari Esok Terulang

Come find me when you wake up!
Siapa yang tak tahu Warner Bros? Perusahaan yang termasuk dalam 7 perusahaan terbesar Holly wood ini kembali merilis film bertema invasi alien berjudul Edge of Tomorrow. Edge of Tomorrow adalah film science fiction disutradarai Doug Liman yang diadaptasi dari novel asal Jepang berjudul “All You Need is Kill” yang ditulis oleh Hiroshi Sakurazaka. Mengambil latar di masa depan, Edge of Tomorrow berisi tentang ras alien bernama “Mimic” yang ingin menguasai bumi dari dominasi umat manusia. Film ini turut mengusung Tom Cruise sebagai pemeran utama yang pernah menyandang status most powerful actor dari majalah terkemuka Forbes dan berhasil mendapatkan pendapatan bersih sekitar $ 369 juta di seluruh dunia dan berhasil mengambil urutan 4 box office chart pada pekan ke-2 penayangannya.
Evaluasi
Film ini menceritakan tentang bumi yang telah diserang oleh sebuah ras alien bernama Mimic. Bumi dapat bertahan karena seluruh negara bersatu, kekalahan demi kekalahan harus ditanggung para tentara. Mimic seakan tahu semua taktik perang dan persenjataan mereka. Dimulai dengan Perwira lembek Willian Cage yang ditugaskan menjadi humas. Sebelumnya ia hanyalah pengusaha yang pandai mengambil hati dengan mulut manisnya. Ia dianggap membahayakan posisi Jendral Brigham karena dapat menggiring opini publik bahwa kekalahan yang terus terjadi karena kesalahan atasannya. Maka ia ditugaskan ke garis depan sebagai hukuman. Ia ditugaskan melawan Mimic  di garis pantai Perancis. Cage  menolak keras sehingga terpaksa dilumpuhkan. Ia sadarkan diri di sebuah pangkalan perang udara Heathrow yang dipimpin Sersan Farrel dalam keadaan diborgol. Pandangannya tertuju pada iklan seorang pahlawan wanita bernama Rita. Kemudian,  Ia dilaporkan sebagai perwira gadungan dan desertir yang harus ikut berperang esok harinya. 
Cage tak tahu apa-apa tentang perang, apalagi tentang senjata. Pengalaman pertamanya berperang sangat menakutkan. Hanya keberuntungan yang membuatnya bertahan sedikit lebih lama dari temannya, apalagi membunuh sebuah Mimic Alfa. Mimic Alfa adalah ketua dari para Mimic yang berperang. Setiap Alfa yang terbunuh akan membuat Omega mereset waktu kembali ke 24 jam sebelum kematian Alfa. Cara itu digunakan alien untuk mempelajari taktik terbaru melawan manusia. demikian juga dengan manusia yang membunuh Alfa, waktu hidupnya direset 24 jam sebelum kematiannya. Cage selalu kembali menjadi perwira gadungan yang tertangkap sesuai surat laporan di sakunya. 
Cage kembali ke kejadian awal, Hal yang sama terulang kembali. Iklan seorang pahlawan wanita, Sersan Farell, pasukan J, peperangan dan lain-lainnya semua sama. Cage bingung dengan apa yang terjadi. Dia berusaha menceritakan kepada teman-temannya namun tidak ada yang percaya bahkan mulutnya ditutup menggunakan lakban agar tidak banyak bicara. Ketika Cage dalam perang mati, maka pengulangan kembali dimulai saat dia terbangun di halaman markas militer. Pada pengulangan berikutnya dia bertemu dengan wanita bernama Rita  yang pernah dilihatnya di iklan. Rita memberitahu untuk menemuinya ketika terbangun lagi.
Tak mudah menemukan Rita dalam sehari sebelum berperang. Namun, Cage tetap berhasil menemukannya. Ia menceritakan bahwa dirinya adalah tentara yang ingin ditemui Rita dan memberi tahu bahwa peperangan yang dilakukan esok adalah program bunuh diri yang sia sia. Hal yang sama pernah dialami oleh Rita yang terkena darah Alpha dan mengalami pengulangan terus-menerus. Namun ketika darah habis karena luka yang mengalir atau mendapat transfusi darah dari orang lain maka efek setengah Aliennya menjadi hilang dan tidak mengalami pengulangan lagi. Dalam keadaan itu, Rita melatih Cage menjadi seorang tentara sejati dan mengharuskannya mati berkali-kali hingga akhirnya Cage menjadi seorang tentara yang gigih.
Pada pengulangan berikutnya, dengan dibantu oleh alat milik Dr. Carter mereka berhasil menemukan posisi Omega yaitu di bagian bawah Museum Louvre di Paris yang terbenam dengan air. Namun sayangnya saat pengambilan alat tersebut mereka tertembak, kejadian ini mengakibatkan Cage dirawat di rumah sakit dan kehabisan darah. Kemampuannya menghilang. Sehingga, ia tak bisa mereset waktu lagi. Cage dan Rita tidak putus asa, mereka meminta bantuan dari pasukan J untuk menuju Paris. Pertarungan terjadi antara kedua belah pihak dan satu persatu pasukan J gugur. Yang bersisa hanyalah Cage dan Rita. Rita memutuskan untuk menjadi pengalih perhatian Mimic dan Cage bertugas menyelam menemukan Omega. Rita akhirnya gugur. Mimic memburu dan mengejar Cage dalam air. Cage juga ikut terbunuh namun berhasil meledakkan Omega. Akibatnya semua Mimic yang ada berhasil mati. Tetapi darah Omega dalam air berhamburan menempel ke tubuh Cage. Cage terkontaminasi darah Alien lagi, yang membuat kemampuannya kembali. Ia terbangun lagi, tapi kali ini berada di Helikopter sebagai seorang perwira. saat ia kembali ke pangkalan Heathrow, ia telah menjadi sosok yang berbeda. 
Interpretasi
Secara keseluruhan film Edge of Tomorrow adalah film yang memuaskan. Konsep sederhana hidup, mati, dan ulangi itu secara mengejutkan berhasil menyatukan tema perang dan time travel menjadi sebuah pengalaman menonton yang mengasyikkan. Kuncinya terletak pada Doug Liman yang tahu bagaimana menyeimbangkan berbagai elemen pembentuk seperti cerita, visual (3D yang baik), action sequences, soul pada karakter, hingga sisi humor yang bisa berpadu padan dengan baik.
Pengusungan Tom Cruise menjadi tokoh utama membuat penonton lebih tertarik dengan film ini, pengalamannya dalam dunia perfilman membuat aktingnya tak dapat diragukan lagi. Selain itu, penggunaan effect dan penggambaran teknologi di masa depan dilakukan dengan baik oleh para kru pembuat film. penyajian tema invasi alien memang tak pernah usai digarap. Perang melawan alien dengan alat-alat berat yang belum pernah dibuat, alat-alat yang lebih besar dari ukuran manusia dibuat karena anggapan global bahwa ras alien lebih besar dan lebih hebat dari ras manusia. Hal ini membuat penonton serasa dibawa ke masa depan .
Sebagai film bergenre Action film ini tidak hanya menyajikan ketegangan dan keseriusan pada penonton, film ini diselingi komedi komedi kecil yang mempu membuat penonton tersenyum dengan melihat ekspresi wajah frustasi Cage yang terus terbunuh dan membayangkan frustasinya Alfa yang juga terus terbunuh sebelum melakukan apa-apa.
Kekurangan dalam film ini adalah tidak jelasnya sosok alien melakukan penembakan dan pengeboman dari mana, apakah mereka membawa senjata atau dari tentakelnya mengeluarkan tembakan. Juga dalam pengulangan perang apakah Cage selalu membunuh Alpha yang sama atau tidak karena bisa saja apa yang dilakukannya berubah. Selain itu penggambaran alur  dinilai terlalu singkat karena hanya berkutat pada waktu dua hari, sehingga adegan terus berulang ulang, untuk penonton yang tidak bisa menangkap maksud dari time travel mungkin akan merasa bosan melihat adegan tersebut.
Ringkasan
Di balik kekurangan maupun kelebihan film ini, terdapat pesan tersirat yang dapat diambil oleh penonton yaitu ‘janganlah menyerah hingga tujuan keberadaanmu tercapai’ pesan tersebut secara kuat disampaikan oleh aksi Cage dalam film ini. Bagi penggemar film aksi dan juga fantasi film ini sayang jika dilewatkan.